Link and Match Satuan Pendidikan Vokasi dan DUDI, SMK Mitra Industri MM2100 Sukses Jadi Teladan

Proses link and match di Pendidikan Vokasi selalu diupayakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Kegiatan ini mengacu pada upaya menyelaraskan keterampilan dan pengetahuan siswa dengan kebutuhan dunia kerja atau industi. Hal ini guna memastikan bahwa lulusan dari program Pendidikan Vokasi memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.

Pada kesempatan benchmarking dan berbagi praktik baik, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) bersama tim kerja terkait mengunjungi SMK Mitra Industri MM2100, Senin (27/11). Sekolah ini dinilai mampu dan sukses dalam hal menyelaraskan antara menyiapkan lulusan yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri.

“Isu tentang relevansi pendidikan vokasi selalu menarik untuk didiskusikan. Tentunya kedatangan kami untuk berkonsultasi kepada para akademisi dan professional untuk melakukan penyelarasan dengan mitra,” ucap Sulistio Mukti Cahyono selaku Ketua Tim Kerja Penyelarasan Pendidikan Vokasi.

“Kedepan kami berharap para alumni sekolah menengah kejuruan mampu berkontribusi untuk pengembangan wilayah di daerahnya masing-masing. SMK Mitra Indunstri MM2100 juga menjadi contoh sekolah yang sukses menjalankan link and match dengan dunia kerja atau industri,” imbuhnya.

Ketua Yayasan Mitra Industri Mandiri, H. Darwoto menyambut baik kedatangan tim Mitras DUDI di SMK Mitra Industri MM2100. “Semoga melalui kegiatan ini dapat menghasilkan output baik dan membuat terobosan di dunia pendidikan vokasi serta meningkatkan kualitas kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri,” tuturnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Sekolah SMK Mitra Industri MM2100, Lispiyatmini menuturkan perlunya merubah paradigma dalam dunia Pendidikan vokasi. “Untuk mendapatkan kepercayaan dunia industri maka kita perlu membuktikan satuan pendidikan mampu melahirkan lulusan yang berkarakter dan memiliki attitude yang baik. Jika sekolah mampu membuat sesuatu yang dibutuhkan, pasti perusahaan  atau industri akan mencari. Intinya mari kita buktikan terlebih dahulu,” tandasnya. (rob)