Selaraskan Pendidikan Vokasi dengan Kebutuhan Industri, Mitras DUDI Gelar L’Oreal Hairducation
Jakarta, 28 Februari 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam hal ini Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berkolaborasi dengan PT L’Oréal Indonesia menyelenggarakan L’Oreal Hairducation. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Tata Kecantikan Rambut di seluruh Indonesia dalammencetak hairdressers berkualitas dan siap kerja di industritata rambut Indonesia. Hingga saat ini, program L’Oréal Hairducation telah menjangkau sebanyak 28 SMK di Indonesia dengan 54 guru terlatih dan lebih dari 1.700 lulusan SMK yang siap berkarya di industri tata rambut.
“Melalui kemitraan ini, kami memastikan kurikulum pembelajaran sekolah vokasi jurusan tata kecantikan terus berkembang untuk dapat menjawab kebutuhan industri salon yang dinamis. Melalui kerjasama industri, dalam hal ini L’Oréal Indonesia, kami berfokus pada program pelatihan yang mengedepankan keterampilan bekerja, sehingga lulusan vokasi akan mampu menjawab kebutuhan dunia kerja dan masyarakat saat ini,” ucap Uuf Brajawidagda, selaku Plt. Mitras DUDI.
Setali tiga uang, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati, mengatakan kegiatan ini sebagai upaya nyata dalam meningkatkan keselarasan antara dunia kerja dan pendidikan.“Program L’Oréal Hairducation telah menjadi wadah bagi 28 SMK yang menawarkan program keahlian Tata Kecantikan Rambut. Selama tujuh tahun terakhir, program ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempersiapkan lulusan Pendidikan Vokasi untuk terjun ke dunia industri kecantikan rambut, baik dalam skala nasional maupun internasional, sesuai dengan standar industri yang berlakun,” jelas Kiki.
Industri tata kecantikan rambut memiliki potensibesar dengan estimasinilai mencapai 11 triliun per tahun. Dengan estimasinilai tersebut, dibutuhkan semakin banyak talentayang siap kerja dan unggul untuk industri ini. Faktanya saat ini ada 100 ribu salon dan 5 ribu barbershop dengan perkiraan jumlah tenaga kerja sekitar295 ribu orang.
“Seorang hairdressers tentunya harus memilikipassion dan kreativitas untuk dapat sukses di bidang ini. Industri hairdressing terus berkembang dan bertransformasi mengikuti perkembangan zaman, sehinggaperlu disiapkan talenta-talenta yang semakin berkualitas dan terus diperkaya dengan berbagai keterampilan terbaru dalam hal kemampuan teknis, kreativitas, hingga kemampuan berbisnis yang mumpuni,” jelas Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability PT L’OréalIndonesia.
Sejak pertama kali dijalankan pada tahun 2017, program L’Oréal Hairducation memberikan pelatihan pengembangan skill tatarambut kepada para guru SMK jurusan Tata Kecantikan Rambut terpilih di Indonesia. “Sebanyak 61% lulusan L’Oréal Hairducation kini telah menjalankan karir mereka di industri tata rambut, baik membuka salon sendiri, maupun bekerjadi salon atau menjadi freelance hairstylists. Hal ini menjadi bukti nyata dari manfaat program L’Oréal Hairducation dalam menyiapkan lulusan SMK jurusan Kecantikan untuk masuk ke dunia kerja,” pungkas Queentia Tampubolon, Education & Business Development Director, Professional Product Division PT. L'OréalIndonesia. (rob)